Kerahkan 50 Jet Tempur, Serangan Rusia di Suriah Berlanjut

Tidak ada komentar

Kerahkan 50 Jet Tempur, Serangan Rusia di Suriah Berlanjut
50 Pesawat Tempur
Serangan militer Rusia di Suriah untuk memerangi ISIS berlanjut dan telah memasuki hari kedua, Kamis (1/10/2015). Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi, bahwa lebih dari 50 pesawat jet tempur dan helikopter militer dikerahkan ke Suriah.
Sebelumnya Kremlin tidak mengungkapkan detail jumlah kontingen militer mereka dalam operasi militer di Suriah. Serangan militer Rusia dimulai sejak Rabu kemarin untuk membantu rezim Pemerintah Suriah di bawah kepemimpinan Presiden Bashar al-Assad untuk menumpas kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Banyak kelompok teror di Suriah juga diincar militer Kremlin.

”Kelompok udara dikerahkan dalam waktu sangat singkat. Itu mungkin karena kami memiliki sebagian besar perlengkapan dan amunisi yang sudah siap di depot kami di Tartus. Kami hanya perlu memindahkan pesawat kami dan memberikan beberapa peralatan tambahan,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, seperti dikutip Russia Today.
Serangan Rusia di hari kedua, melanda wilayah dekat Kota Jisr al-Shughour, serta daerah di Provinsi Idlib dan Hama.
Para aktivis oposisi atau pemberontak Suriah juga melaporkan serangan Rusia terjadi di Ghantu di Provinsi Homs, dekat dengan lokasi yang digempur militer Kremlin semalam. Belum ada laporan terkait korban jiwa dalam serangan terbaru itu.
Aksi militer Rusia dipuji rezim Suriah. Tapi, Amerika Serikat (AS) meradang dengan manuver Rusia karena sasarannya juga mengenai kelompok pemberontak moderat yang didukung AS. Kepala Pentagon atau Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter, mengecam “amukan” militer Rusia di Suriah. Dia menilai, serangan itu tidak ditargetkan pada ISIS.
”Pendekatan Rusia ini pasti gagal,” kata Carter. ”Saya berharap bahwa mereka datang ke sebuah sudut pandang mana mereka mencoba untuk mengejar tujuan mereka dengan cara yang berbeda, yang lebih masuk akal,” katanya lagi.
”Serangan mereka itu tidak muncul di daerah di mana mungkin ada pasukan ISIS,” lanjut Carter. Menurutnya, aksi militer Rusia hanya untuk melanggengkan kekuasaan rezim Assad.
Ini Alasan Rusia Serang Basis Pemberontak Suriah
Pemerintah Rusia mengungkap alasan mengapa mereka turut menyerang basis pemberontak Suriah, dalam serangan udara pertama yang berlangsung semalam. Rusia menyebut mereka akan menyerang setiap kelompok yang dianggap sebagai kelompok teror di. Suriah.
Juru bicara Kremlin, Dmtry Peskov mengungkap semua target serangan merupakan hasil diskusi antara militer Rusia dan Suriah. Jadi, setiap kelompok yang dianggap kelompok teror oleh Suriah merupakan target sah Rusia.
"Organisasi-organisasi ini, yang sudah masuk dalam daftar target kami sudah sangat dikenal publik, dan target yang kami pilih dalam serangan berdasarkan koordinasi dengan Angkatan Bersenjata Suriah," ucap Peskov kepada wartawan, seperti dilansir Reuters pada Kamis (1/10/2015).
Seperti diketahui kelompok pemberontak Suriah merupakan salah satu rival terbesar pemerintah Suriah dibawah pimpinan Bashar al-Assad, dan sudah dianggap sebagai kelompok teror oleh Rezim Assad.
Kelompok itu, sudah lebih dari tiga tahun berusaha untuk melengserkan Assad dari jabatannya.
Seiring berjalannya waktu, sebagian besar anggota pemberontak juga sudah mulai bergabung dengan al-Nusra, yang tak lain kelompok afiliasi al-Qaeda di Suriah.
Sementara itu, ketika disinggung apakah Presiden Rusia Vladimir Putin puas dengan serangan udara yang dilakukan Rusia, Peskov masih enggan berkomentar banyak. "Saat ini masih terlalu dini untuk berbicara mengenai hal tersebut," ucapnya.

Komentar