Jas Gripen, Foto: Gripen for Canada |
Pameran Indo Defence pekan depan di Jakarta akan membuka kontes pengadaan pesawat tempur baru antara Saab Gripen, Eurofighter Typhoon dan Rosoboronexport Su-35 untuk program penggantian F-5 TNI-AU.
Dari apa yang dianggap telah tercapai kesepakatan yang dimenangkan oleh Su-35 Rusia, militer Indonesia telah membuka pengadaan pesawat tempur itu menjadi kontes yang diikuti oleh tiga pihak. Su-35 telah begitu dekat mencapai kesepakatan sampai kuartal kedua tahun ini, tetapi harga dan transfer teknologi (ToT) untuk produksi lokal diyakini menjadi poin penghalang yang membuat Indonesia mengundang dua pesaing lainnya untuk memberikan penawaran mereka.
Pemerintahan Presiden Jokowi telah membuat kebijakan untuk membeli alutsista hanya jika ada transfer teknologi dan produksi bersama. Narasumber Rusia telah mengatakan kepada defenseworld.net pada Singapore Air Show awal tahun ini bahwa pesanan Indonesia sejumlah 8-12 pesawat itu terlalu kecil untuk produksi bersama dan ToT.
Saab sedang mempersiapkan kampanye secara menyolok di pameran Indo Defence 2016 dengan simulator kokpit pesawat Gripen-nya yang dipamerkan di Jakarta pada pekan depan. Campaign director Saab Magnus Hagman mengatakan kepada wartawan di Jakarta pada awal pekan ini bahwa simulator Gripen akan tampil di booth perusahaannya.
Magnus yang dikutip oleh surat kabar Jakarta Post mengklaim bahwa biaya operasional Gripen berjumlah hanya $ 4.700 per jam, yang 10 kali lebih murah daripada untuk Sukhoi SU-35.
Saab telah menawarkan produksi lokal Gripen dan pelatihan bagi perusahaan perusahaan aeronautika Indonesia dalam mengintegrasikan pesawat tempur, yang diharapkan akan menjamin kompetensi nasional dalam mendukung program Indonesian Fighter Experiment (IF-X).
Indonesia sedang mengembangkan jet tempur sendiri dengan mendapatkan teknologi dan prototipe dari Korea Selatan tetapi tidak memiliki kompetensi dalam melaksanakan proyek besar seperti itu sendiri. Dalam hal inilah keahlian Saab bisa membantu pihak Jakarta.
Meskipun memiliki mesin pesawat tunggal dan merupakan pesawat yang terkecil dari tiga pesaing, jet tempur Gripen terintegrasi dengan rudal udara-ke-permukaan RBS 15 untuk sasaran darat dan laut, dan juga dilengkapi dengan radar AESA yang akan memberikan pukulan yang sama seperti pesawat tempur bermesin ganda.
Indonesia berencana membeli delapan jet tempur multirole superioritas udara Su-35 dari Rusia dan membahas transfer teknologi dari pihak Rusia, kata Duta Besar Indonesia untuk Rusia Mohamad Wahid Supriyadi seperti dikutip oleh Media Rusia pada bulan Juni. Bagian utama dari negosiasi telah selesai dan pembicaraan kini telah memasuki tahap akhir, yaitu pembahasan soal transfer teknologi dari Rusia ke Indonesia, kata Duta Besar Supriyadi.
Namun, kini nampaknya perkembangan terakhir proses akuisisi itu telah mendorong produsen saingan untuk menawarkan produk mereka.
TSM