Banyaknya Paku Rivet di Sekujur Tubuh Sukhoi Su-57, Pertanda Teknologi Rusia Gagal?

Tidak ada komentar

Rivet adalah paku-paku kecil yang mengikat panel kulit luar pesawat ke rangka utama.
The National Interest.com (14/1) memberitakan walaupun Rusia berkoar-koar telah mengembangkan teknologi lapisan nano untuk kaca kokpit yang bisa menurunkan pantulan radar pesawat, namun kelemahan sebenarnya dari pesawat tempur Sukhoi Su-57 bukan itu.

Su-57, yang dibangun dengan teknologi yang sama dengan Su-30 dan Su-35, sejak awal sudah memiliki kelemahan inheren karena teknologi jadul yang dipakai tersebut.

Business Insider.com (14/1) yang mewawancarai seorang ilmuwan dalam industri dirgantara Amerika Serikat mengatakan bahwa teknologi konvensional yang digunakan oleh Su-57, yaitu masih memanfaatkan paku keling atau rivet telah menghilangkan sifat siluman tersebut.

Rivet adalah paku-paku kecil yang mengikat panel kulit luar pesawat ke rangka utama. Pesawat siluman AS sudah menggunakan panel komposit dan lem epoxy khusus untuk menempelkan kulit luar tersebut ke rangka sehingga hasilnya halus mulus dan tidak memantulkan gelombang radar.

Hal inilah yang nampaknya membuat sejumlah negara, seperti India, undur diri ketika diajak bergabung dalam program pengembangan lanjutan Su-57 yang dinamai FGFA. Sudah harus menyumbang mahal, kemampuannya ternyata tidak ada apa-apanya.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.