Kapal ini dipersenjatai dengan satu meriam Hyundai Wia 76 mm yang terletak di dek depan, 2 senapan mesin S&T Dynamics K6 12,7 mm dan peluncur roket berpemandu LIG Nex1/Hanwha 130mm.

Menurut publikasi yang dirilis di akun Facebook Republic of Korea Navy (Angkatan Laut Korea Selatan) pada 13 Desember 2019, Hanjin Heavy Industry Co. Ltd., sebuah perusahaan pembuatan kapal Korea Selatan telah meluncurkan empat tambahan kapal patroli kelas PKX-B (Patrol Killer Experimental-B) Chamsuri II untuk Angkatan Laut Republik Korea.

Pada November 2019, diumumkan bahwa Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan telah memesan empat tambahan kapal cepat Patrol Killer Experimental-B (PKX-B) yang juga dikenal sebagai Chamsuri II.

Kapal Patroli Kelas Chamsuri-II pertama mulai beroperasi pada Oktober 2017, dengan tiga kapal tambahan lagi akan dikirimkan pada akhir tahun 2017. Sedangkan Keempat kapal yang baru diluncurkan ini diharapkan dikirim pada akhir 2022.

Kapal ini dipersenjatai dengan satu meriam Hyundai Wia 76 mm yang terletak di dek depan, 2 senapan mesin S&T Dynamics K6 12,7 mm dan peluncur roket berpemandu LIG Nex1/Hanwha 130mm. Peluncur terdiri dari 12 tabung yang masing-masing menembakkan roket berpemandu tunggal. Awalnya roket ini dipandu melalui kombinasi GPS, INS, dan Data Uplink hingga pertengahan penerbangannya, kemudian beralih ke homing IIR, roket memiliki jangkauan maksimum lebih dari 20 Km dan jangkauan minimum 3 Km. Peluncur roket tersebut dapat digunakan untuk melawan atau menyerang lebih dari 3 sasaran secara bersamaan. Roket didesain dengan tujuan untuk melawan swarm attack (serangan secara massal) kapal serang cepat dan hovercraft Angkatan Laut Korea Utara.

Kelas PKX-B Batch I adalah kapal serang berkecepatan tinggi dengan bobot 200 ton yang menggantikan kapal patroli kelas Chamsuri yang sudah menua. Kapal itu memiliki panjang 44,7 meter. Kecepatannya dapat mencapai 35 hingga 40 knot. Kapal ditenagai oleh mesin turbin gas GE 6.000 shp LM 500 dan mesin diesel Cat C32 Caterpillar Marine dalam konfigurasi combined diesel and gas (CODAG).