Thyphoon Proyek 941 atau Akula, Rusia "Акула" ("Hiu") kelas kapal selam (kode NATO: Typhoon). |
Kapal selam terbaru Rusia kelas Yasen (Project 885) akan memperkuat Armada Pasifik, pada 2017-2018. Kelas Yasen merupakan kapal selam nuklir yang senyap, canggih, dan membawa persenjataan berat yang mampu menghancurkan kapal perang dan infrasetuktur di darat.
Kapal selam tenaga nuklir kelas Borei atau proyek 955 adalah kapal selam generasi keempat Rusia, bersama kelas Yasen. Kapal selam ini menggunakan baling-baling hidrolik yang ditempatkan dalam cincin nosel khusus, sehingga mencapai kesenyapan maksimum. Kesenyapan dan senjata Borei sangat menakutkan. Kelas Borei membawa 16 rudal nuklir Bulava yang dapat mencapai target sejauh 8.000 km. Borei bersama kelas Delta III menjadi senjata pamungkas bawah laut Rusia di Samudra Pasifik.
Kapal selam project 949A Antey (NATO menyebutnya Oscar II) menjadi salah satu tulamg punggung armada bawah laut Rusia di Pasifik. Kelas Oscar dibangun sejak Perang Dingin (1985) hingga setelah Uni Soviet pecah (1999). Sewlain membawa torpedo, Antey dipersenjatai dengan 24 rudal jelajah SS-N-19 Granit yang mampu mencapai target sejauh 550 km dan rudal anti kapal SS-N-16 yang dapat menjangkau sasaran sejauh 50 km. Dilaporkan bahwa Rusia telah memodernisasi Antey, sehingga mampu membawa rudal jelajah Kalibr dan rudal anti kapal Onniks yang lebih canggih.
Kapal selam Project 971 (Akula) adalah kapal selam tenaga nuklir Rusia yang dibangun sejak era perang dingin hingga setelah Uni Soviet Peach. Meski pun tidak senyap, kapal selam ini tetap menjadi ancaman serius karena membawa 12 rudal jelajah Granit (SS-N-21 Sampson) yang dapat menghancurkan target di permukaan dan di darat. Granit dapat menjangkau sasaran sejauh 3.000 km. Akula juga membawa rudal anti kapal Novator SS-N-15 Starfish dan the Novator SS-N-16 Stallion.
Armada bawah laut Rusia di Samudra Pasifik diperkuat oleh delapan project 877 atau kelas Kilo. Rusia akan menerima enam kelas Kilo yang lebih modern, yaitu 636.6 atau Varshavyanka, pada 2019-2021. NATO menjuluki Kilo sebagai Black Hole karena sangat senyap sehingga sulit dideteksi. Kelas Kilo membawa 18 torpedo dan mampu menembakan rudal jelajah Kalibr.