Su-35 Rusia |
Pesawat jet tempur multi-peran generasi ke-4 ++ buatan negeri beruang merah raksasa itu memiliki twin-engine dan memiliki kemampuan manuver yang tinggi. Su-35 memiliki kecepatan maksimal hingga 1.553 mph atau setara dengan 2.500 kilometer per jam yang didukung dengan dry thrust yang lebih mutakhir serta kapabilitas afterburner sehingga meningkatkan kemampuan manuver dogfight. Jet petarung ini juga disematkan kemampuan semi siluman yang memungkinkan pesawat ini menjadi jet tempur paling mematikan di udara.
Jet tempur ini merupakan versi upgrade dari Su-27. Su-35 pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat dunia saat digelarnya event akbar kedirgantaraan di Perancis tahun 2013, Paris Air Show.
Su-35 merupakan top air-superiority fighter yang diciptakan Rusia sampai pesawat generasi ke-5 T-50 PAK FA, pesawat tempur siluman, siap diproduksi.
Seperti yang dilaporkan media China, The People’s Daily, Sabtu (30/12/2016), alasan pengadaan Su-35 untuk militer China merupakan debut terbaru dari rancangan jet tempur lokal generasi kelima,Chengdu J-20.
Tentu saja, kesepakatan pengiriman jet tempur Su-35 ke China merupakan buah keterdekatan militer dan kerja sama teknis antara Moskow dan Beijing.
Bagaimanapun, tulis media tersebut, pihak Rusia berharap bahwa sekali saja J-20 masuk mendukung kekuatan militer China, ‘Su-35 dengan segera akan kehilangan nilai dari pasar China.’
Tiongkok meluncurkan dua jet tempur siluman Chengdu J-20 pada Airshow China 2016 di Zuhai yang digelar pada awal November. Pesawat siluman tersebut dikembangkan oleh Chengdu Aircraft Industry Corporation. Pesawat tersebut mendulang sukses uji penerbangan perdananya pada awal tahun 2011.
Berdasarkan keterangan Komandan Angkatan Udara China, Jenderal Ma Xiaotian, seperti dikutip Sputnik, Senin (2/1/2017), China tidak akan melepas J-20 ke pasar global.
Sampai saat ini, detail mengenai spesifikasi pesawat jet tempur terbaru ini masih dirahasiakan. Informasi yang muncul kepermukaan sampai saat ini hanya terkait pesawat jet tempur ini dirancang memiliki kemampuan siluman, layaknya pesawat tempur generasi kelima Lockheed Martin, F-22 Raptor dan T-50 PAK FA buatan Rusia.
Namun bagaimanapun juga, para pakar militer mencatat bahwa ada alasan lain yang mungkin di balik ketertarikan China pada Su-35 adalah pada mesinnya, ‘AL 117S turbofan.’
China telah melakukan banyak usaha dalam mengembangkan sendiri mesin turbofan yang mirip dengan yang ada pada Su-35, yang dikenal dengan ‘WS-10 turbofan.’ Sayangnya mesin tersebut memiliki performa yang buruk dari AL-117S yang dibuat Rusia.
Jika insinyur China berhasil merekayasa kembali teknologi mesin Rusia, mereka mungkin dapat mempersempit kesenjangan teknologi dengan Rusia dan negara barat.