Panser Anoa 6×6 buatan PT.Pindad tampaknya menjadi favorit dalam tender pengadaan Panser untuk militer Filipina. Pemerintah Filipina melalui program Horizon 2 menggelontorkan dana senilaib47 Milyar Peso untuk Angkatan Darat Filipina dan Korps Marinir Filipina selama 5 Tahun ke depan.
Kendaraan lapis baja AD Filipina disorot dunia saat konflik perang di Marawi melawan militan ISIs. Tank tua dan Panser tua milik AD Filipina terpaksa diberi pelindung tambahan karena dinding bajanya tak mampu menahan terjangan senjata kaliber menengah ke atas.
Walhasil, banyak prajurit Infantri AD Filipina jadi korban.
Saat ini AD Filipina mengandalkan panser V-150 Commando dan GKN Simba, keduanya platform 4×4. Panser Anoa dari PT. Pindad diposisikan sempurna dengan sistem penggerak 6×6, bisa menampung lebih banyak prajurit, mobilitasnya baik, dan harganya juga murah dan pas di kantong Filipina.
Filipina menganggarkan 22 Milyar untuk 1 panser, nah harga Anoa sendiri jelas lebih murah dengan senjata yang sudah pakai sistem remot RCWS (Remote Controlled Weapon System) dan sistem kendali manajemen pertempuran. Semangat penghematan anggaran, dan beli senjata dengan harga realistis yabg didengungkan Presiden Duterte, jelas Anoa 6×6 jadi pilihan utama.
Untuk menangani ancaman perang kota semisal konflik Marawi kemarin, Pindad bisa menawarkan Anoa dengan tambahan pelat balistik up-armoring.
Filipina Minati Alutsista Panser Anoa Pindad
Tidak ada komentar