Pabrikan senjata dari Swedia, Saab, mengumumkan kontrak terbarunya dengan Brazil pada 14 Januari 2019. Saab meneken kontrak pembelian sistem rudal portable permukaan ke udara RBS-70 NG dengan Angkatan Darat Brazil.
Termasuk ke dalam kontrak adalah pelatihan, sistem kamuflase, dan perlengkapan terkait lainnya.
RBS 70 NG adalah generasi terakhir dari sistem rudal pertahanan udara berpengendali sinar laser RBS 70 yang dikembangkan Saab. Sejatinya RBS 70 masuk ke dalam kategori Manpads, meski tidak bisa dipanggul prajurit.
Karena itu dalam pengoperasiannya, RBS 70 lebih tepat ditembakkan dari dudukan penyanggah atau dari atas kendaraan.
Ini adalah pesanan pertama AD Brazil untuk RBS 70 NG yang akan meningkatkan kemampuan pertahanan udara negeri Samba.
RBS 70 yang saat ini digunakan Brazil sudah dioperasikan 2014. Sistem rudal ini memainkan peran penting pada 2016 sebagai bagian dari sistem perlindungan saat berlangsungnya Olimpiade di Rio de Janeiro, Brazil.
“Kami menyambut Angkatan Darat Brasil sebagai pelanggan terbaru RBS 70 NG. Kami melihat keputusan Brazil untuk memilih RBS 70 sebagai bukti nyata kepercayaan mereka terhadap solusi pertahanan udara Saab yang canggih. RBS 70 NG mampu beroperasi baik siang atau malam, panduan laser yang tidak dapat di-jammed, dan pelacak target otomatis yang memastikan rudal mengenai targetnya,” ujar Görgen Johansson, Kepala Bisnis Saab Dynamics.
RBS 70 NG akan diintegrasikan ke dalam sistem komando dan kontrol artileri mobil dan digabungkan ke radar pengamatan dan akuisisi target 3D SABER M60. Baik dari Pusat Teknologi AD Brazil (CTEx) maupun BRADAR (sebelumnya OrbiSat da Amazónia).
Portofolio Saab untuk sistem rudal pertahanan udara jarak pendek mencakup RBS 70 dan versi terbaru, RBS 70 NG.
Sistem RBS 70 memiliki rekam jejak mengesankan dengan lebih dari 1.600 peluncur dan lebih dari 17.000 rudal dikirim ke 19 negara.
TNI AD termasuk pengguna RBS 70 dengan mengoperasikan RBS-70 MK-1 dan MK-2 sejak tahun 1982.