Pakistan baru saja menyelesaikan latihan militer Al Bayza-2019 selama dua pekan di wilayah dekat Karachi. Puncak latihan untuk pertama kalinya ditutup dengan penembakan menggunakan rudal darat ke udara sistem pertahanan udara (sishanud) LY-80 Lomads. Sishanud buatan China ini di negeri asalnya disebut HQ-16A.
Penggunaan LY-80 oleh Komando Pertahanan Udara Angkatan Darat Pakistan disinyalir dapat mewujudkan pertahanan udara yang komprehensif, berlapis, dan terintegrasi.
Kepala Staf AD Pakistan Jenderal Qamar Javed Bajwa memberikan ucapan selamat kepada para prajurit Komando Pertahana Udara atas keberhasilan penembakan tersebut.
LY-80 merupakan sishanud jarak sedang yang dirancang dapat menjatuhkan jet tempur modern, rudal jelajah, drone, dan sasaran udara lainnya. Jarak tembaknya mencapai 40 km. Sistem ini mampu melumpuhkan enam sasaran udara sekaligus hingga ketinggian 50.000 kaki.
Sementara radar pencarian yang melengkapinya mampu mendeteksi sasaran hingga 150 km dengan radar panduan sejauh 100 km.
satu set sishanud LY-80 terdiri dari kendaraan komando, kendaraan penembak, kendaraan elektronik dan pendukungnya, kendaraan pengangkut rudal, serta kendaraan penyuplai tenaga. Satu baterai sishanud LY-80 dapat memberikan perlindungan bagi area seluas 8.000 km2.
HQ-16A diperkenalkan pertama kali kepada Angkatan Bersenjata China (PLA) pada September 2011. Sistem persenjataan yang diproduksi oleh China Aersopace Science and Technology Corp (CASC) ini dipesan oleh Pakistan dalam tiga kali kontrak sejak 2014. AD Pakistan meresmikan penggunaan LY-80 pada Maret 2017.
LY-80 Sistem Pertahanan Udara pakistan
Tidak ada komentar