Peluang FA-50 KAI Mengudara di Malaysia

Tidak ada komentar

Malaysia telah mengeluarkan permintaan awal untuk informasi (RFI) kepada Korea Aerospace Industries (KAI) untuk mendukung rencana akuisisi pesawat serang ringan FA-50, seperti dikutip janes.com.

Juru bicara KAI mengatakan pada 28 Januari 2019, bahwa RFI telah diterima awal bulan ini dan RFI tambahan diharapkan setelah Malaysia memperbaiki persyaratan pesawat tempur yang dibutuhkan.

Di bawah program pengadaan Light Combat Aircraft (LCA) yang diusulkan, Malaysia diperkirakan akan membeli 12 FA-50 dengan opsi 24 unit di tahun-tahun sesudahnya. FA-50 adalah varian paling canggih dari keluarga T-50.

Juru bicara KAI mengatakan, pihaknya menerima permintaan informasi dari Malaysia pada 5 Januari, dan mengharapkan RFI lebih rinci akan dikeluarkan dalam waktu dekat.

Angkatan Udara Malaysia tengah mempertimbangkan kemampuannya dalam 15 tahun ke depan.

Keputusan ini untuk bergerak maju dengan program LCA yang telah memotivasi Malaysia setelah gagal dalam pengadaan platform lebih besar di bawah program Multirole Combat Aircraft (MRCA).

Sebelumnya Filipina telah menandatangani kontrak untuk 12 pesawat tempur FA-50. Kesepakatannya bernilai 420 juta dolar, dengan semua pesawat akan dikirim 38 bulan setelah kontrak berlaku.

Manila telah lama tidak mengoperasikan pesawat tempur jet sejak pensiunnya Northrop F-5 Tiger pada 2004. Dua pesawat pertama diterima Manila pada 28 November 2015.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.