Penembakan Rudal Exocet TNI AL |
Kedahsyatan rudal exocet terbukti saat Perang Falkland (1982) berlangsung, misil Exocet menjadi terkenal di dunia setelah dibawa oleh pesawat Super Étendard milik AL Argentina ini berhasil membuat kapal perusak milik AL Inggris, HMS Sheffield tenggelam pada tanggal 4 Mei. Namun Sheffield bukan tenggelam karena ledakan Exocet, tetapi terlebih Kemudian misil ini dipakai untuk menggelamkan kapal Atlantic Conveyor, kapal kontainer milik Inggris dengan besar tonase 14.950 ton pada tanggal 25 Mei. Pihak Argentina sendiri mengklaim bahwa misil Exocet yang dibawa oleh Super Étendard berhasil membuat kapal induk HMS Invicible rusak berat pada tanggal 30 Mei. Pada tanggal 12 Juni, misil Exocet berhasil mengenai kapal perusak, HMS Glamorgan.
TNI-AL sendiri merupakan pengguna setia rudal keluarga Exocet. Dimasa lalu, hampir seluruh KRI berudal dipersenjatai Exocet MM-38. Seiring waktu, TNI-AL pun memodernisasi persenjataan rudalnya dengan Exocet tipe terbaru, selain pengadaan tipe rudal lain. Sejak kedatangan kapal perang kelas Sigma, TNI-AL mengadopsi Exocet MM40 block 2 dan yang terbaru block 3
Spesifikasi Exocet MM40 Block 3
– Manufaktur : Aerospatiale (sekarang MBDA) – Perancis
– Operasional : 2010
– Platform peluncur : surface launched
– Sistem penuntun : GPS-INS
– Sistem penuntun terminal (fase akhir) : radar aktif J band dan image recognition
– Panjang : 5,8 meter
– Diameter : 35 cm
– Bobot luncur : 870 kg
– Berat hulu ledak : 165 kg HE (high explosive)
– Pendorong : Turbomeca turbojet dengan booster roket
– Jangkauan : 180 – 200 km
– Kecepatan : Mach 0,93