Kapal Induk Karel Doorman Jawaban Atas Konfrontasi Militer Indonesia

Tidak ada komentar

Kapal induk Karel Doorman berlayar perairan Papua, Pengiriman Karel Doorman bertujuan untuk memperkuat pertahanan Belanda di Papua.

Mendatangkan Karel Doorman seolah menjadi jawaban dari pemerintah Belanda, setelah asetnya di Indonesia dinasionalisasikan antara 1957-1959. Hal ini sekaligus meneguhkan sikap Belanda untuk mempertahankan kekuasaannya di Papua.

Karel Doorman yang berbobot 18.040 ton adalah satu-satunya kapal induk milik Kerajaan Belanda. Namanya diambil dari nama Laksamana Karel Doorman, panglima Angkatan Laut Belanda yang gugur saat melawan Jepang dalam pertempuran laut Jawa pada 1942. Saat itu, masih belum banyak negara di dunia yang mempunyai kapal induk, kapal super besar yang dapat mengangkut pesawat-pesawat tempur.

Menurut Harian Umum, 29 April 1960, ekspedisi Karel Doorman ke Papua mengangkut pesawat-pesawat jet pemburu Hawker Hunter untuk ditempatkan di Pangkalan Udara Biak. Selain itu, serdadu-serdadu wajib militer Belanda yang akan dibentuk menjadi “Batalion Papua” turut dibawa.

Mendengar kedatangan kapal tersebut Soekarno marah dan memerintahkan TNI-AU menenggelamkan kapal ini dengan menggunakan Tupolev Tu-16 dan menggunakan misil AS-1 Kennel, tetapi rencana ini digagalkan karena gencatan senjata antara Indonesia dan Belanda.

Tahun 1969, kapal ini dijual kepada angkatan laut Argentina dan diganti namanya menjadi ARA Veinticinco de Mayo.

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.