Dua pesawat tempur canggih China bakal menjadi pesaing mesin perang Amerika Serikat F-22 Raptor dan F-35 Lightning II serta Sukhoi Su-57 Rusia. Kedua pesawat China itu adalah Weilong J-20 dan pendatang baru Shenyang FC-31 Gyrfalcon.
Weilong J-20 dianggap sebagai jawaban terhadap F-22 Raptor. Pada pertengahan Juli, Angkatan Udara China merilis video latihan malam hari menggunakan pesawat tempur siluman sebagai demonstrasi kesiapan tempurnya.
Pesawat yang dikembangkan oleh Chengdu Aerospace Corporation, ini, memulai pengujian pada Maret 2017. Sejauh ini beberapa lusin J-20 telah diproduksi untuk Angkatan Udara China.
F-22 Raptor dikembangkan oleh Lockheed Martin untuk penggunaan eksklusif Angkatan Udara AS (USAF). Peluang ekspor bahkan ke sekutu terdekat Amerika Serikat sekalipun dilarang untuk melindungi teknologi silumannya.
Penerbangan perdananya pada bulan September 1997 dan mulai beroperasi pada Desember 2005. Pada tahun 2011 produksi dihentikan karena biaya tinggi dan pada saat itu tidak ada yang bisa menandinginya. J-20 dan F-22 sama-sama pesawat tempur kursi tunggal dan memiliki kemampuan menghindari deteksi radar. Jika J-20 dibuat untuk menandingi F-22, maka FC-31 sepertinya diciptakan untuk head to head dengan F-35. Pesawat, yang melakukan penerbangan perdananya pada 2012 itu, memiliki spesifikasi yang mirip dengan F-35, namun menggunakan mesin kembar.
Bahkan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton menuduh China mencuri teknologi Amerika untuk membuat pesawat tempur siluman FC-31 yang disebutnya persis seperti F-35. Tentu tuduhan ini dibantah oleh Beijing.
esawat tempur China itu memiliki berat lepas landas maksimum 25 ton, jarak tempur 1.200 km dan kecepatan tertinggi Mach 1.8, atau 2.205 km/jam. Sedangkan berat lepas landas pesawat tempur AS bervariasi antara 27 dan 32 ton, memiliki kecepatan tertinggi Mach 1,6 dan jangkauan hingga 2.200 km. FC-31 memiliki muatan senjata 8 ton, dibandingkan dengan 6,8 hingga 8,1 ton untuk berbagai varian F-35, dan masa pakai hingga 30 tahun.