Indonesia Beli 33 Unit Tank BT-3F Rusia

Tidak ada komentar

Tank Ampibin BT 3F

Kementerian Pertahanan (Kemhan) Indonesia meneken kontrak pengadaan alat utama sistem pertahanan atau alutsista, yakni tank dari Rusia untuk Marinir TNI AL, senilai total USD 175,2 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun.

Kontrak senilai itu dilakukan, masing-masing untuk pengadaan Tank BMP-3F senilai USD 108 juta dan kendaraan tempur atau tank angkut personel BT-3F senilai USD 67,2 juta.

Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Brigjen TNI Bambang Kusharto dengan Advisor of General Director JSC Rossoboronexport, Konstantin V. Suetin dan Kiriil S Karev.

Saat menyaksikan penandatanganan kontrak tersebut Senin (22/4), Sekjen Kemhan Laksdya TNI Agus Setiadji menyatakan, penandatanganan ini merupakan bagian yang cukup strategis bagi kedua belah pihak.

“Karena terkait dengan pemenuhan rencana strategis, demi mewujudkan kemampuan marinir yang disegani baik lokal, regional maupun global,” katanya seperti dikutip dari situs Kemhan.

Tidak menutup kemungkinan di masa mendatang, Indonesia masih akan melakukan komunikasi dan kolaborasi dengan pihak Rossoboronexport, untuk kerja sama pengadaan perlengkapan militer. Yang menjadi kata kunci bagi Indonesia, setiap pengadaan barang dan jasa harus melibatkan industri dalam negeri sebagai counterpart dalam proses ToT.

Sementara itu Bambang Kusharto menambahkan, kerja sama ini merupakan bukti pemerintah Indonesia khususnya TNI AL, menaruh kepercayaan terhadap produk-produk Rusia dalam hal ini penyediaan tank atau ranpur.
Kontrak pengadaan 22 unit tank BMP-3F ini merupakan pengadaan ketiga kalinya. Sedangkan untuk 21 unit pengadaan ranpur atau tank angkut personel BT-3F, merupakan yang pertama dan ini merupakan desain dari marinir.

Melalui kontrak ini, pemerintah Indonesia yakin bahwa pemerintah Rusia khususnya JSC Rossoboronexport, akan mengerahkan segenap kemampuan untuk menghasilkan produk berupa tank BMP-3F dan ranpur BT-3F dengan kualitas dan kemampuan yang mumpuni.

Plt. Kabaranahan berharap, seluruh pekerjaan dapat diserahkan tepat waktu tanpa mengabaikan sisi kualitas sesuai kontrak.

Pengadaan alutsista ini dibiayai dari pinjamam luar negeri 2015-2019. Program pengadaan ini juga merupakan bagian dari modernisasi alutsista TNI, sesuai dengan perencanaan strategis pertahanan negara.

Komentar